Sabtu, Agustus 02, 2008

Bersyukur sebelum Menerima

Umumnya seorang muslim akan bersyukur setelah mendapat nikmat dari Allah SWT. Itu merupakan hal yang biasa. Sudah sewajarnya kita bersyukur atau berterima kasih bila diberi sesuatu. Lalu bagaimana yang tidak biasa?

Bersyukur ketika yang kita mohon belum nampak secara kasat mata oleh kita selaku manusia, itu yang tidak biasa. Lazimnya kata Alhamdulillah diucapkan setelah mendapat nikmat. Biasanya kita belum mengucapkannya bila belum merasakan atau mendapatkan nikmat tersebut.

Bagaimana kita bisa bersyukur atas sesuatu yang belum kita dapatkan? Pertanyaan itu mungkin saja muncul di benak Anda. Tapi bagi saya, janji Allah itu adalah mutlak. Tidak mungkin Allah ingkar janji.

Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (Al Ghafir:60)

Jika kita yakin dan beriman bahwa janji Allah adalah mutlak dan pasti benar maka patutkah kita meragukannya? Keyakinan kita akan janji Allah dalam Al Qur'an merupakan keharusan. Jadi tidaklah berlebihan jika kita bersyukur setelah kita meminta (berdo'a) dengan penuh keyakinan bahwa permintaan kita pasti dipenuhi.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Ibrahim :7)

Lantas, mengapa kita beranggapan bahwa bersyukur sebelum menerima itu tidak biasa? Coba perhatikan ilustrasi berikut.

Seorang sahabat datang ke rumah saya hendak berpamitan karena akan berangkat ke luar kota. Saya pun bertanya apakah dia sudah dapat tiket pesawat untuk keberangkatannya. Dengan senyum berseri dia berkata bahwa istrinya sudah memesan tiket kepada kenalannya dan sudah dijanjikan untuk mendapatkan tiket tersebut. Dari cara dia bercerita, dia sudah yakin sekali bahwa tiket itu bakal didapatnya oleh sebab itu dia nampak senang meski tiketnya belum dia terima.

Jika sahabat saya tersebut begitu yakinnya dengan janji manusia, mengapa kita tidak seyakin itu dengan janji Allah? Bukankah Allah berjanji untuk memperkenankan do'a kita? Jadi wajar saja jika kita bersyukur dan membayangkan bahwa permintaan kita kepada Allah pasti dipenuhi. Bagi saya, bersyukur kepada Allah sebelum kita melihat atau merasakan secara manusiawi apa yang kita minta adalah suatu jalan agar do'a kita lebih cepat dikabulkan Allah.

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita lazim mengucapkan terima kasih ketika kita meminta pertolongan kepada seseorang meskipun kita belum mendapatkan apa yang kita minta. Misalnya pada saat kita akan meminjam buku kepada teman kita. Kita pesan kepada teman kita tersebut untuk membawakannya besok. Kita mengucapkan terima kasih sebelumnya meski bukunya mungkin baru keesokan harinya dia berikan. Itu pun belum pasti karena belum terjadi. Jika kita berterima kasih kepada manusia atas sesuatu yang belum pasti maka sangat layaklah kita berterima kasih pada Allah yang pasti akan memenuhi permintaan kita.

Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

Aku bersama sangkaan hambaku padaku, dan aku menyertainya ketika ia telah berdoa pada ku. (HR: Muslim dan Tirmidzi dan Ahmad)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

bersyukur itu nikmat dan menenangkan hati, tetapi sebagian dari kita jangankan untuk bersyukur sebelum menerima, kadang malah lupa bersyukur setelah menerima, tidak sabar menunggu doa-nya dikabulkan.
Jangan lupa,biasakan juga ke anak2 kita untuk selalu mengucapkan Alhamdulillah dan terimakasih untuk apapun yg mereka terima.

-=aMiTa=- mengatakan...

setuju..